Untuk mengambil langkah nyata dalam menjaga bumi yang kita tempati bersama, OCBC menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui Corporation Social Responsibility (CSR) OCBC di pilar Kesehatan & Lingkungan.
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menghadapi tantangan lingkungan yang tidak bisa diabaikan. Dari meningkatnya volume sampah hingga kerusakan ekosistem pesisir, permasalahan ini terus mengancam keberlanjutan lingkungan hidup.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2023, timbunan sampah nasional mencapai angka 31,9 juta ton. Dari total tersebut sekitar 35,67% atau 11,3 juta ton merupakan sampah tidak terkelola. Di sisi lainnya, hutan mangrove menghadapi ancaman abrasi dan alih fungsi lahan yang mengurangi kemampuannya untuk melindungi garis pantai dan menyerap karbon.
Tantangan ini menjadi panggilan bagi semua pihak, termasuk bagi dunia korporasi. Untuk mengambil langkah nyata dalam menjaga bumi yang kita tempati bersama, OCBC menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui Corporation Social Responsibility (CSR) OCBC di pilar Kesehatan & Lingkungan.
Melalui program Eva & Ramli BER-AKSI (Bergerak Aktif Sebarkan Inisiatif), CSR OCBC melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran karyawan untuk aktif menjaga lingkungan dengan aksi-aksi sederhana, namun berdampak. Yuk, lihat bagaimana CSR OCBC beraksi untuk bumi yang lebih hijau!
Siapa bilang memilah sampah itu sulit? Di kantor OCBC, karyawan diajak memisahkan sampah plastik, kertas, dan residu. Kebiasaan sederhana ini ternyata mampu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir dan membuka peluang untuk didaur ulang. Karyawan pun jadi lebih peduli lingkungan, dimulai dari meja kerja mereka sendiri.
Faktanya, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah pakaian dan hanya 0,3 ton limbah yang dapat didaur ulang. Lalu, apa yang terjadi dengan seragam batik OCBC yang sudah tidak terpakai?
Tas Batik OCBC
Blazer Batik OCBC
Plakat OCBC
Obi OCBC
Mengusung praktik sirkular ekonomi, CSR OCBC melakukan upcycling seragam batik bekas menjadi barang berguna dan bermanfaat kembali. Seragam batik diolah menjadi barang fesyen seperti tas, baju, selendang, dan berbagai barang lainnya. Proses kreatif ini tidak hanya mengurangi limbah tekstil, tetapi juga memberikan makna baru untuk seragam bekas.
Pohon mangrove merupakan tanaman yang dapat menyerap karbon paling tinggi dan efektif. Selain melindungi pantai dari abrasi, pohon mangrove juga mendukung ekosistem lokal dan meningkatkan ketahanan komunitas pesisir terhadap dampak perubahan iklim.
OCBC melakukan penanaman pohon mangrove di berbagai wilayah Indonesia setiap tahunnya, dengan melibatkan jajaran Direksi dan juga OCBC Volunteer. Aksi ini memberikan dampak besar, tidak hanya bagi lingkungan tapi juga bagi masyarakat pesisir yang hidup berdampingan dengan ekosistem mangrove.
Di tahun 2023, melalui program SPARTA, CSR OCBC menanam 5.000 bibit mangrove di Pulau Pramuka dan Pantai Indah Kapuk. Selain itu, di tahun 2024, bersama OCBC Group, CSR OCBC menanam 11.000 bibit mangrove di Desa Sukawali, Tangerang, dan pesisir Trimulyo, Semarang.
Bersama, kita bisa membuat perubahan!
Program Eva & Ramli BER-AKSI menjadi bukti bahwa menjaga lingkungan tidak selalu membutuhkan langkah besar. Semuanya bisa dimulai dari hal kecil tetapi dilakukan dengan konsisten. Oleh karena itu, CSR OCBC mengajak kita semua untuk terus BER-AKSI untuk bumi yang lebih baik, karena masa depan dimulai dari hari ini.